"Om Mario, kita butuh berapa lama untuk sukses?
Untuk sukses hanya dibutuhkan satu malam,
plus 20 tahun sebelumnya – dalam pelajaran dan pekerjaan yang tekun dan sabar.
Mario Teguh – Loving you all as always
Thursday, October 31, 2013
Wednesday, October 30, 2013
Jangan Khawatir
"Jangan memperhatikan komentar orang yang tidak akan membiayai hidup Anda jika Anda gagal."
— Mario Teguh
Tuesday, October 29, 2013
Harapan yang dibuat oleh hati adalah impian.
"Harapan yang dibuat oleh hati adalah impian.
Sedangkan harapan yang dibuat oleh pikiran adalah rencana.
Dengannya, Anda tidak mungkin melihat
jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang naik,
jika hati Anda kosong dari harapan.
Dan,
Anda tidak mungkin mendekati impian Anda,
jika pikiran Anda kosong dari rencana
dan kesegeraan bertindak.
Kualitas hidup Anda ditentukan oleh yang kita segerakan."
Sedangkan harapan yang dibuat oleh pikiran adalah rencana.
Dengannya, Anda tidak mungkin melihat
jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang naik,
jika hati Anda kosong dari harapan.
Dan,
Anda tidak mungkin mendekati impian Anda,
jika pikiran Anda kosong dari rencana
dan kesegeraan bertindak.
Kualitas hidup Anda ditentukan oleh yang kita segerakan."
— Mario Teguh
Monday, October 28, 2013
Cinta rahasia
"Cinta rahasia:
Hatimu tersenyum saat engkau melihatnya tersenyum,
tapi wajahmu datar tanpa ekspresi."
Hatimu tersenyum saat engkau melihatnya tersenyum,
tapi wajahmu datar tanpa ekspresi."
— Mario Teguh
Sunday, October 27, 2013
Rajin Pangkal Sukses
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil , maka jangan menyesal apabila kita mendapatkan tugas , karena dengan tugas kita akan menjadi orang yang berhasil
Saturday, October 26, 2013
Kunci Kepercayaan Diri
Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan agarorang berfikiran kalau kita lebih baik dari mereka
Friday, October 25, 2013
Belajar Modal Utama
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan karena orang yang berhenti belajar hidupnya tidak memiliki pengetahuan yang akan di bawa di masa depan , tapi sebaliknya apabila orang itu terus belajar maka di masa depan mereka mempunyai bekal untuk menjalani hidupnya dengan bekal yang cukup
Wednesday, October 23, 2013
PD !!!
kita tidak dapat mengubah arah angin tapi kita dapat mengatur layar peraahu ; jangan pernah berputus asa akan takdir, percaya pada diri anda hargai diri anda bukan dengan keangkuhan melainkan dengan kerendahan hati dan percaya diri yang realistik ; berhentilah memikirkan masa lalu , jangan terus mengingat-ngingatnya ; jalani hidup anda dengan antusias ; mulailah sekarang juga !!! berusahalah sebaik mungkin kerahkan semua daya upaya maka kehidupan anda akan berlimpah
Tuesday, October 22, 2013
Strategi Pasar
Strategi yang digunakan dalam memasarkan produk dan kesempatan lain untuk memperkenalkan suatu produk ke konsumen atau cara memberikan informasi kepada konsumen
Monday, October 21, 2013
Asal Mula Perusahaan BreadTalk
Di luar kesibukannya sebagai pebisnis salon sukses, Johnny Andrean punya hobi tak kalah mengasyikkan: traveling alias jalan-jalan. Demi memenuhi hobinya itu, minimal empat kali dalam setahun Johnny bersama istrinya,
Bagi pria yang dikenal sebagai hair stylish terkemuka yang memiliki tak kurang dari 150 salon di seluruh Indonesia ini, traveling inilah yang memberinya kesempatan menggali ide-ide kreatif dan mengasahnya untuk kepentingan bisnis. Melalui traveling itu, ide-ide kreatif selalu muncul, ujar sang istri, Tina.
Salah satu hasil petualangannya demi melahirkan ide kreatif terlihat di tahun 2003, tatkala pria berambut gondrong ini berhasil ditunjuk menjadi master franchise roti Bread Talk yang berkantor pusat di Singapura. Secara berani, Johnny menawarkan gerai roti yang berbeda dari lainnya: gerai Bread Talk didesain terbuka dan transparan, sehingga memungkinkan konsumen melihat proses produksi, dan wangi khas rotinya dapat mengepung pusat perbelanjaan di mana gerai itu berada. Akibatnya,pengunjung pun terpancing untuk singgah ke gerainya.
Berkat pendekatan yang berani — menampilkan dapur yang terbuka dan transparan — gerai Bread Talk laris manis diserbu pelanggan. Bahkan, sejak awal peluncurannya pelanggan rela antre untuk bisa membeli roti yang harganya tak bisa dikatakan murah itu. Antrean panjang di gerai-gerai Bread Talk kini seolah-olah menjadi tren gaya hidup baru bagi masyarakat kota besar. Sukses dengan Bread Talk, diikuti sukses Johnny yang lain di bisnis food & beverage. Tahun 2005 dia masuk ke bisnis donat dan kopi dengan mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Johnny punya obsesi untuk merek besutannya ini: menjadi pemain global. Untuk itu, dia pun mau melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa. Mimpinya adalah menciptakan donat yang sempurna, yang diterima lidah dan mendorong gaya hidup modern di perkotaan.
Lagi-lagi, J.Co juga mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Dalam waktu singkat kini ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga,spt Malaysia dan Singapura.
Baik Bread Talk maupun J.Co memperlihatkan kecerdasan Johnny memaksimalkan jiwa kreatifnya. Produknya selalu berbeda dari produk lain di kategorinya. Dia berhasil menjadikan produk yang dibesutnya sebagai another product. Pertanyaannya, kok bisa?
Inovasi merupakan sebuah keharusan. Karena itu, dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk membuat produk yang dibesut selalu tampil segar, ungkap Tina tentang prinsip suaminya.
Johnny menandaskan, hal pertama yang harus dilakukan agar menjadi kreatif dan tetap kreatif adalah memiliki tim yang kreatif dan andal. Tim ini harus diisi orang-orang yang kreatif. Satu orang kreatif tidak bisa apa-apa. Dengan bersama-sama, kreativitas dan ide-ide kreatif tidak akan pernah berhenti,ungkapnya.
Traveling, menurut Johnny, merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas. Maka, terkadang dia pun mengikutsertakan timnya dalam perjalanan. Kami sering melihat pameran dan show di luar negeri,ujarnya. Selain itu, cara lain yang juga bisa meningkatkan kreativitas adalah sering melihat gambar-gambar fashion dan tren di luar negeri.
Kreativitas, menurut Gita Herdi Hastarani, Manajer Pemasaran & Komunikasi Grup Johnny Andrean, tidak bisa timbul dari, atau dieksekusi oleh, satu orang saja. Sehingga, di semua usaha Grup Johnny Andrean selalu diadakan rapat bersama. Tidak hanya dari head office, kami juga mengundang para area manager dari cabang-cabang. Di situ kami brain storming bersama-sama, ujarnya. Dari pertemuan itu, banyak muncul ide dari orang-orang operasional di lapangan selain ide-ide dari kantor pusat.
Tina menambahkan, biasanya, setelah mendapat ide, Johnny dan dirinya akan mendiskusikan ide itu bersama dan kemudian membagikan kepada staf agar mereka kembangkan.
Sebagian besar ide kreatif di grup perusahaan tersebut bermula dari pemikiran Johnny. Dan, lanjutnya, ketika mendapatkan ide kreatif, Johnny tidak mau kehilangan momen sedikit pun. Terkadang tengah malam ia mengajak diskusi tentang ide kreatifnya itu.
Eric Pradjonggo, pemilik Cafe Cavana, membenarkan pernyataan kolega dekat Johnny itu. Jam berapa pun itu, bahkan di luar jam kantor. Kalau merasa perlu mematangkan ide tersebut, dia akan melakukan itu.
Eric juga menilai Johnny sebagai orang yang spontan. Sehingga kalau ada ide, langsung digarap. Dia tidak mau meninggalkan idenya begitu saja. Jadi, ide-idenya sering harus dibahas seketika itu juga., ujarnya. Dia banyak berdiskusi dengan orang-orang di dekatnya untuk mengembangkan ide menjadi lebih detail. Tatkala ide itu bukan berasal dari dirinya, dia bisa menghubungi orang yang mengusulkan ide itu setiap waktu untuk berdiskusi. Dia tidak pernah membiarkan ide itu mandek di satu titik. Dia terus mengembangkannya, Eric memaparkan.
Johnny juga selalu mencatat hal-hal penting. Hal ini sangat berguna kala dia melakukan pengembangan bisnis dari ide kreatifnya. Akan tetapi, di luar kebiasaannya mencatat itu, sang kolega menyebutkan bahwa Johnny memiliki ingatan yang sangat tajam. Tina menekankan, kunci sukses Johnny adalah sikap selalu senang bekerja, selalu ingin membuat yang terbaik, serta selalu ingin meningkatkan apa yang telah dilakukan dan dibuat agar di masa mendatang jadi lebih baik lagi. Hal ini pula yang menurut Tina selalu ditekankan dalam memotivasi pegawai, sehingga mereka selalu berpendapat apa yang dilakukan sekarang belum sempurna, dan harus disempurnakan lagi. Itulah yang menjadi momentum untuk menjadi lebih baik dan lebih baik. Biasanya apa yang menjadi ide itu kami coba dulu. Kalau nanti gagal, ya tidak apa-apa, karena gagal itu juga sebenarnya pelajaran. Melalui kegagalan kami belajar untuk masa yang akan datang. Kami tidak pernah takut gagal. Saya rasa semua orang berhasil harus gagal dulu, papar Tina.
Bagi pria yang dikenal sebagai hair stylish terkemuka yang memiliki tak kurang dari 150 salon di seluruh Indonesia ini, traveling inilah yang memberinya kesempatan menggali ide-ide kreatif dan mengasahnya untuk kepentingan bisnis. Melalui traveling itu, ide-ide kreatif selalu muncul, ujar sang istri, Tina.
Salah satu hasil petualangannya demi melahirkan ide kreatif terlihat di tahun 2003, tatkala pria berambut gondrong ini berhasil ditunjuk menjadi master franchise roti Bread Talk yang berkantor pusat di Singapura. Secara berani, Johnny menawarkan gerai roti yang berbeda dari lainnya: gerai Bread Talk didesain terbuka dan transparan, sehingga memungkinkan konsumen melihat proses produksi, dan wangi khas rotinya dapat mengepung pusat perbelanjaan di mana gerai itu berada. Akibatnya,pengunjung pun terpancing untuk singgah ke gerainya.
Berkat pendekatan yang berani — menampilkan dapur yang terbuka dan transparan — gerai Bread Talk laris manis diserbu pelanggan. Bahkan, sejak awal peluncurannya pelanggan rela antre untuk bisa membeli roti yang harganya tak bisa dikatakan murah itu. Antrean panjang di gerai-gerai Bread Talk kini seolah-olah menjadi tren gaya hidup baru bagi masyarakat kota besar. Sukses dengan Bread Talk, diikuti sukses Johnny yang lain di bisnis food & beverage. Tahun 2005 dia masuk ke bisnis donat dan kopi dengan mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Johnny punya obsesi untuk merek besutannya ini: menjadi pemain global. Untuk itu, dia pun mau melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa. Mimpinya adalah menciptakan donat yang sempurna, yang diterima lidah dan mendorong gaya hidup modern di perkotaan.
Lagi-lagi, J.Co juga mendapat sambutan pasar yang luar biasa. Dalam waktu singkat kini ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga,spt Malaysia dan Singapura.
Baik Bread Talk maupun J.Co memperlihatkan kecerdasan Johnny memaksimalkan jiwa kreatifnya. Produknya selalu berbeda dari produk lain di kategorinya. Dia berhasil menjadikan produk yang dibesutnya sebagai another product. Pertanyaannya, kok bisa?
Inovasi merupakan sebuah keharusan. Karena itu, dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk membuat produk yang dibesut selalu tampil segar, ungkap Tina tentang prinsip suaminya.
Johnny menandaskan, hal pertama yang harus dilakukan agar menjadi kreatif dan tetap kreatif adalah memiliki tim yang kreatif dan andal. Tim ini harus diisi orang-orang yang kreatif. Satu orang kreatif tidak bisa apa-apa. Dengan bersama-sama, kreativitas dan ide-ide kreatif tidak akan pernah berhenti,ungkapnya.
Traveling, menurut Johnny, merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas. Maka, terkadang dia pun mengikutsertakan timnya dalam perjalanan. Kami sering melihat pameran dan show di luar negeri,ujarnya. Selain itu, cara lain yang juga bisa meningkatkan kreativitas adalah sering melihat gambar-gambar fashion dan tren di luar negeri.
Kreativitas, menurut Gita Herdi Hastarani, Manajer Pemasaran & Komunikasi Grup Johnny Andrean, tidak bisa timbul dari, atau dieksekusi oleh, satu orang saja. Sehingga, di semua usaha Grup Johnny Andrean selalu diadakan rapat bersama. Tidak hanya dari head office, kami juga mengundang para area manager dari cabang-cabang. Di situ kami brain storming bersama-sama, ujarnya. Dari pertemuan itu, banyak muncul ide dari orang-orang operasional di lapangan selain ide-ide dari kantor pusat.
Tina menambahkan, biasanya, setelah mendapat ide, Johnny dan dirinya akan mendiskusikan ide itu bersama dan kemudian membagikan kepada staf agar mereka kembangkan.
Sebagian besar ide kreatif di grup perusahaan tersebut bermula dari pemikiran Johnny. Dan, lanjutnya, ketika mendapatkan ide kreatif, Johnny tidak mau kehilangan momen sedikit pun. Terkadang tengah malam ia mengajak diskusi tentang ide kreatifnya itu.
Eric Pradjonggo, pemilik Cafe Cavana, membenarkan pernyataan kolega dekat Johnny itu. Jam berapa pun itu, bahkan di luar jam kantor. Kalau merasa perlu mematangkan ide tersebut, dia akan melakukan itu.
Eric juga menilai Johnny sebagai orang yang spontan. Sehingga kalau ada ide, langsung digarap. Dia tidak mau meninggalkan idenya begitu saja. Jadi, ide-idenya sering harus dibahas seketika itu juga., ujarnya. Dia banyak berdiskusi dengan orang-orang di dekatnya untuk mengembangkan ide menjadi lebih detail. Tatkala ide itu bukan berasal dari dirinya, dia bisa menghubungi orang yang mengusulkan ide itu setiap waktu untuk berdiskusi. Dia tidak pernah membiarkan ide itu mandek di satu titik. Dia terus mengembangkannya, Eric memaparkan.
Johnny juga selalu mencatat hal-hal penting. Hal ini sangat berguna kala dia melakukan pengembangan bisnis dari ide kreatifnya. Akan tetapi, di luar kebiasaannya mencatat itu, sang kolega menyebutkan bahwa Johnny memiliki ingatan yang sangat tajam. Tina menekankan, kunci sukses Johnny adalah sikap selalu senang bekerja, selalu ingin membuat yang terbaik, serta selalu ingin meningkatkan apa yang telah dilakukan dan dibuat agar di masa mendatang jadi lebih baik lagi. Hal ini pula yang menurut Tina selalu ditekankan dalam memotivasi pegawai, sehingga mereka selalu berpendapat apa yang dilakukan sekarang belum sempurna, dan harus disempurnakan lagi. Itulah yang menjadi momentum untuk menjadi lebih baik dan lebih baik. Biasanya apa yang menjadi ide itu kami coba dulu. Kalau nanti gagal, ya tidak apa-apa, karena gagal itu juga sebenarnya pelajaran. Melalui kegagalan kami belajar untuk masa yang akan datang. Kami tidak pernah takut gagal. Saya rasa semua orang berhasil harus gagal dulu, papar Tina.
Siapa tidak kenal J.Co? Gerai donat asli lokal yang selalu menamai produknya dengan nama eksentrik seperti Da Vin Cheez, MONA PIZA, Alcapone, atau Why nut. Ketika gerai J.co Donuts and Coffee pertama dibuka pada 26 Juli 2005, banyak yang menyangka bahwa gerai donat ini merupakan waralaba asing. Maklum, sebab saat itu toko donat yang memiliki konsep open kitchen belum ada di Indonesia.
Perkembangan J.co bisa dibilang sangat pesat. Dua tahun semenjak gerai pertamanya di Supermal Karawaci dibuka, J.co telah memiliki 24 gerai dan memiliki 2 gerai di luar negeri, satu di Malaysia dan lainnya di Singapura. Tahun ini diperkirakan gerai J.Co akan mencapai 100 gerai.
Prestasi ini tak lepas dari peran besar pendiri J.Co, Johnny Andrean. Johnny adalah anak perantauan yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat. Orang tuanya adalah penjual hasil bumi dan pengelola salon. Johnny berangkat ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya dan mampu bertahan hidup dengan mendirikan salon kecil di Jakarta Utara. Bisnis salonnya itu kemudian berkembang menjadi besar dan sangat terkenal. Selain salon, ia juga membeli izin waralaba BreadTalk dan mengembangkannya di Indonesia.
Suatu hari muncul ide untuk masuk ke bisnis donat. Johnny awalnya hendak menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk, di mana ia membeli hak waralaba dari luar negeri. Namun, donat yang hendak dibeli waralabanya itu ternyata memiliki banyak kelemahan mulai dari bahan baku hingga proses produksi yang kurang menjaga kualitas. Jhonny pun berusaha mengembangkan sendiri resep donatnya, dan sukses. Ia kemudian mengambil beberapa konsep penjualan donat di luar negeri; mencontoh Eropa untuk urusan penyajian, serta mencontoh jepang untuk urusan display
Perkembangan J.co bisa dibilang sangat pesat. Dua tahun semenjak gerai pertamanya di Supermal Karawaci dibuka, J.co telah memiliki 24 gerai dan memiliki 2 gerai di luar negeri, satu di Malaysia dan lainnya di Singapura. Tahun ini diperkirakan gerai J.Co akan mencapai 100 gerai.
Prestasi ini tak lepas dari peran besar pendiri J.Co, Johnny Andrean. Johnny adalah anak perantauan yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat. Orang tuanya adalah penjual hasil bumi dan pengelola salon. Johnny berangkat ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya dan mampu bertahan hidup dengan mendirikan salon kecil di Jakarta Utara. Bisnis salonnya itu kemudian berkembang menjadi besar dan sangat terkenal. Selain salon, ia juga membeli izin waralaba BreadTalk dan mengembangkannya di Indonesia.
Suatu hari muncul ide untuk masuk ke bisnis donat. Johnny awalnya hendak menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk, di mana ia membeli hak waralaba dari luar negeri. Namun, donat yang hendak dibeli waralabanya itu ternyata memiliki banyak kelemahan mulai dari bahan baku hingga proses produksi yang kurang menjaga kualitas. Jhonny pun berusaha mengembangkan sendiri resep donatnya, dan sukses. Ia kemudian mengambil beberapa konsep penjualan donat di luar negeri; mencontoh Eropa untuk urusan penyajian, serta mencontoh jepang untuk urusan display
Sunday, October 20, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 10
Sukanto Tanoto
Motto hidup orang sukses ini adalah do the right thing, do the thing right. Do the on right thing maksudnya adalah sebagai suatu pedoman pada pola manajemen, sedangkan Do the thing right memiliki arti sebagai penekanan terhadap pentingnya suatu action (tindakan). Siapa yang menyangka anak seorang pedagang ini mampu berkiprah di jagat bisnis Indonesia. Berkat kerja keras dan ketekunan dalam membangun kerajaan bisnisnya, Raja Garuda Mas International dan PT Inti Indorayon a Utama, beliau berhasil membawa namanya bertengger diurutan pertama orang terkaya di Indonesia versi Forbes Juli 2006.
Pentingnya mempunyai motto hidup orang sukses ini menguatkan dirinya dalam menghadapi tantangan hidup sejak beliau masih kecil. Tokoh pengusaha sukses ini adalah anak dari Amin Tanoto. Ia adalah sulung dari tujuh beraudara. Kehidupannya cukup sederhana. Sepulang sekolah, harus membantu sang ayah menjual minyak, peralatan mobil, dan bensin. Di sela-sela kesibukannya membantu sang ayah berdagang, beliau masih menyempatkan untuk membaca buku kegemarannya yaitu buku tentang revolusi Amerika dan Perang Dunia. Disini semangat bisnis sang pengusaha sukses ini semakin tercermin.
Saturday, October 19, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 9
Irma Suyanti
Orang cacat yang sukses tokoh berikut ini sangatlah luar biasa dan bermental baja. Keterbatasannya tidak menghalangi untuk mencapai kesuksesan. Beliau adalah pengusaha penyandang cacat yang mempunyai karyawan hampir 2.500 orang. Wow ... angka yang sangat fantastis bagi kebanyakan orang normal lainnya. Bisa anda bayangkan bagaimana kerja keras dan keuletan beliau dalam memimpin perusahaannya mulai dari nol.
Tokoh orang cacat yang sukses ini sangatlah wajib untuk diangkat dan disejajarkan pada kalangan pengusaha sukses Indonesia karena kisah perjalanan beliau yang sangat inspiratif sekali. Besar harapan saya, pembaca sekalian bisa mengambil hikmah di dalam isi artikel pengusaha sukses Indonesia ini.
Friday, October 18, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 8
Jakob Oetama
Kisah orang sukses berwirausaha yang berikut ini akan menambah wawasan anda bahwa ternyata dari berbagai bidang usaha yang berbeda bisa mencapai kesuksesannya. Sebuah tulisan bisa saja menginspirari bagi para pembacanya. Bidang jurnalistik sangatlah berperan penting tumbuhnya bangsa ini. Banyak sekali tokoh-tokoh jurnalistik telah mengilhami tulisannya baik itu di media cetak maupun media informasi lainnya. Tokoh pengusaha sukses kali ini yang diangkat dalam artikel berikut tidak hanya tokoh jurnalistik tapi kiprahnya di dunia wirausaha sangat memberi semangat bagi banyak pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia. Beliau sangatlah tangguh, pekerja keras, ulet dan selalu bersemangat dalam setiap apa yang dilakukannya.
Thursday, October 17, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 7
Dahlan Iskan
Kita semua pasti mengenal sosok dari tokoh Dahlan Iskan, beliau dikenal dengan orang yang pekerja keras dan mencapai kesuksesan karirnya di Indonesia. Tokoh pengusaha ini saya rasa akan bisa menginspirasi kita untuk bisa belajar dari kisah perjalanan hidup beliau.
Wednesday, October 16, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 6
Puspo Wardoyo
Kisah sukses pengusaha makanan Ayam bakar Wong Solo, Siapa yang tidak mengenal nama rumah makan yang satu ini. Restoran yang selalu mengubah penampilannya secara berkala ini mampu menyedot perhatian konsumen untuk berkunjung mencicipi menu makan yang ada didalamnya. Rumah makan yang dibuka secara kecil-kecilan ini sekarang menjelma menjadi salah satu rumah makan papan atas Indonesia. Buktinya telah berkibar Ayam Bakar Wong Solo puluhan gerai yang tersebar di kota-kota besar di nusantara. Ayam Bakar Wong Solo merupakan bisnis kuliner yang mengantarkan banyak pengusaha sukses yang ada di Indonesia melalui kisah sukses perjalan Puspo Wardoyo sebagai pendirinya. Beliau sosok tokoh pengusaha yang pantang menyerah, pekerja keras dan selalu bersemangat dalam mengembangkan usahanya. Memang banyak sekali tantangan dan hambatan yang dihadapi beliau hingga mencapai puncak kesuksesannya.
Tuesday, October 15, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 5
Eka Tjipta Widjaja
Kisah pengusaha sukses dari nol tokoh yang satu ini adalah pengusaha yang memiliki mental baja. Mungkin anda telah mengenal namanya lewat Sinar Mas Grup yang kini menjadi perusahaan raksasa di Indonesia. Saat ini, ia berada di tiga besar orang-orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia 2008. Tentu sulit dilupakan bagaimana ia meraih segala harapan yang diinginkan dengan semangat pantang menyerah. Anda mungkin tidak merasakan apa yang dirasakan olehnya. Ia sering diterpa dengan kegagalan demi kegagalan dalam menjalankan usaha. Tapi, semua itu tidak mengurungkan niatnya untuk tetap bertahan di dunia bisnis Indonesia yang saat ini konon totatl kekayaan kurang lebih mencapai USD 3,8 miliar.
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 4
Purdi E. Chandra
Kisah sukses pengusaha kecil pendiri sebuah lembaga pedidikan yang awalnya hanya mempunyai satu atau dua murid saja, kini telah memiliki ratusan ribu murid yang hampir tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan di tangan beliau, lembaga pendidikan ini berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia. Pasti anda tak habis pikir karena bisnis yang besar dimulai dari bisnis yang kecil, yang hanya satu cabang, dan yang paling parah cuma dua orang murid saja. Tokoh yang satu ini patutlah diangkat kisah perjalanan usahanya sebagai inspirasi kita semua. Namun siapa sangka, keberhasilannya merintis usaha ini ternyata penuh dengan jatuh bangun. Ia sering dihadapi dengan cobaan dan rintangan. Tetapi berbekal kerja keras dan semangat pantang menyerah, akhirnya ia mampu untuk memperluas kesempatan kerja bagi semua orang yang ingin berkarya bersama beliau. Buktinya beliau kini memiliki berbagai bisnis yang banyak dan tersebar di seluruh nusantara.
Monday, October 14, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 3
Chairul Tanjung
Kisah sukses seorang pengusaha yang bernama Chairul Tanjung ini patut menjadi referensi bagi kita semua. Liku-liku perjuangan dalam mendirikan kerajaan bisnisnya yang sangat menginspirasi para pengusaha lainnya di Indonesia. Selain itu baru-baru ini CT sebutan akrabnya Chairul Tanjung ini menerbitkan buku yang berisi perjalanan hidupnya, karenanya buku tersebut menjadi buku best saller yang disukai semua kalangan tua dan muda. Judul buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" menjadikan kepopuleran CT semakin dikenal di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Sunday, October 13, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 2
Reza Nurhilman (AXL)
Pengusaha muda sukses Indonesia merupakan sosok yang melekat pada Reza Nurhilman yang akrab di panggil "AXL". Kerja keras dan inovasinya yang sangat luar biasa ini menjadikan produknya menjadi sangat fenomenal dan heboh di Indonesia. Pasar marketing yang dibidikpun unik dan inovatif, sangatlah mengikuti perkembangan jaman yang memanfaatkan jejaring sosial twitter untuk media informasi pkeberadaan produknya.
Saturday, October 12, 2013
Kisah Pengusaha Sukses Di Indonesia Yang Berawal Dari Nol Part 1
Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono
Kisah pengusaha sukses di Indonesiayang diangkat pada artikel berikut ini ialah sejarah berdirinya perusahaan taksi yang mempunyai lambang burung berwarna biru tua. Ya taksi yang dimiliki grop ini sudah membanjiri ruas-ruas jalan di kota besar yang ada di Indonesia. Sebut saja kota yang dipadati dengan taksi ini, mulai dari Jakarta, Bali, Bandung, hingga Lombok. Siapa nyana usaha yang berawal dari menjajakan bisnis taksi gelap sekarang berubah menjadi market leader di perbisnisan Indonesia, terutama dibidang transportasi. perjuangan wanita ini boleh dikatakan super hebat dalam merintis usaha. Gambaran hidupnya dalam membawa nama Blue Bird agar menjadi nomor satu penuh dengan halangan dan rintangan. Wanita inipun tidak segan-segan melawan unek-unek yang menerpa pilar usahanya. Saat ini kelompok usaha yang akrab didengar dengan Group Blue Bird ini mempunyai lebih dari puluhan anak perusahaan.
Friday, October 11, 2013
3 orang pengusaha sukses Indonesia yang bisa kita jadikan inspirasi.
Siapa yang tidak ingin sukses ? semua orang pasti ingin sukses dalam menjalankan usaha. Banyak jalan menuju kesuksesan, tergantung dari niat kita.
Berikut 3 orang pengusaha sukses Indonesia yang bisa kita jadikan inspirasi.

Bob Sadino
Lelaki lampung 9 maret 1933 ini terkenal dengan gayanya yang nyentrik dan santai. Suatu hari, temannya menyaranan Bob untuk memelihara ayam untuk melawan depresi yang di alaminya. Bob tertarik, ketika berternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya, ia mendapat ilham ayam saja bisa berjuang hidup, tentu manusiapun juga bisa. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun kelapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya di mulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi terampil dan professional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berfikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena memiliki ilmu melebihi orang lain. Sedang Bob selalu luwes terhadap pelanggannya, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri, karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seoerti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Hasjim Ning
Lahir dan dibesarkan di Nipah, Padang , Sumatra Barat 22 agustus 1916. Disitu dia juga mengecap pendidikan SD Adabiah, padang ( 1929 ) dan MULO, Padang ( 1933 ). Kemudian 1037, Hasjim Ning yang kemudian bernama lengkap Masagus Nur Muhammad Hasjim Ning, hijrah ke Jakarta. Dia jadi tukang cuci mobil. Dua tahun kemudian , dia di percaya menjadi perwakilan NV Velodrom Motorcars di tanjung enim. Lalu dia kembali lagi ke Jakarta kemudian menjadi administrator perkebunan the di cianjur. Ketika itu pecah perang, diapun sempat ikut berperang bersama alex kawilarang, 1945 di cianjur, bandung selatan . Lima tahun dia pension dengan pangkat letnan colonel lalu mengikuti klursus pembukuan A7B, Jakarta ( 1952 ).
Setelah itu Hasyin mendirikan Djakarta Motor Company. Tiga tahun kemudian , usaha dagang mobil itu berkembang menjadi usaha mobil pertama di Indonesia dan di beri nama Indonesian Service Station. Sejak itu Pengusaha yang mendapat gelar kehormatan Dr HC bidang ilmu manajemen dari universitas Islam Sumatra itulebih banyak dikenal dengan pengusaha perakitan mobil. Padahal dia juga pengusaha dalam berbagai bidang , baik ekspor impor , bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik maupun konsultan rekayasa. Sebagai pengusaha sukses dia pun terpilih menjadi ketua umum kadin , 1979-1982.

Raam Punjabi
Raam Jethmal Punjabi lahir di Surabaya 6 oktober 1943. Awalnya dia tidak serta merta berkecimpung di dunia perfilman. Dari tahun 1962-1963, ia bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Pada tahun 1964 ia merintis sebuah usaha impor tekstil sampai pada akhirnya pada tahun 1969 di tinggalkannya.
Pada tahun 1967, Raam bersama dua kakaknya Dhammoo Punjabi dan Gobind Punjabi mendirikan perusahaan importer Infortir Film, PT Indako Film dengan Modal Rp 30 juta. Tiga tahun kemudian ia mendirikan PT Panorama Film ( 1971-19760 yang bernama PT Aries Internasional Film memproduksi film “ Mama “ karya sutradara Wim Umboh.
Saat ini Raam Punjabi menjabat sebagai ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Festival di persatuan perusahaan film Indonesia ( PPFI ) . Ia di kenail bisa membaca selera pasar dan menjadi trend setter perfilman. Pada tahun1980-an ketika kodisi perfilman Indonesia terpuruk , Raam malah sukses meluncurkan film komedi di jagat perfilman Indonesia dengan menampilkan bintang komedi Trio Warkop yaitu dono , kasino, indro. Malah saat itu film komedi menjadi trend dan banyak produser mengekor membuat film komedi.
Kesuksesan demi kesuksesan mendorong nya mendirikan rumah produksi PT Tripar Multivision Plus dengan modal rp 2250 juta pada tahun 1990. Rumah produksi ini juga memproduksi sinetron-sinetron yang di gemari masyarakat. Hingga tahun 2000-an tidak ada yang menyaingi Raam Punjabi dalam memproduksi film-film di Indonesia.
Baca Selengkapnya : http://www.whooila.com/2011/01/3-pengusaha-sukses-indonesia-yang-bisa.html#ixzz2jkZncM5o
Thursday, October 10, 2013
Satu Lagi Mahasiswa Sukses Jadi Pengusaha Tempe
Teguh Wahyudi, Presiden Direktur Sariraya co. ltdadalah satu dari contoh mahasiswa Indonesia yang sukses membangun jaringan bisnis di negeri sakura. Bukan hanya aktif mengelola usahanya yang kian meluas, tetapi juga aktif dalam setiap kegiatan masyarakat Indonesia di Jepang, khususnya di Kota Nagoya.
Bahkan untuk kegiatan Iedul Fitri kemarin, Teguh Wahyudi memiliki andil besar, member jaminan pada pihak kepolisian, bahwa kegiatan ini adalah murni ritual keagamaan dan tidak akan berdampak keributan. Maklum pihak kepolisian jepang, masih khawatir dengan berita di TV jepang, bahwa pelaksanaan pembagian zakat yang merupakan ritual keagamaan Islam, di pasuruan sempat menimbulkan banyak korban jiwa.
Ketika saya diundang datang ke pabrik tempe miliknya usai khutbah Iedul Fithri, Teguh Wahyudi menuturkan pengalamannya: semua ini berawal dari kegiatan pembuatan tempe untuk dikonsumsi sendiri (atau sebagai aktiviats di waktu luang/hari libur) . Kegiatan tersebut pertama kali dilakukan akhir Agustus tahun 2003, di tempat Kakak (Anjo-shi, Aichi-ken, Japan).
Kegiatan tersebut bertahan sampe awal November 2003, dan sebagai akhir dari kegiatan, sempat produk tempe tersebut di promosikan ke Toko halal food yang ada di wilayah Anjo-shi dan sekitarnya, Alhamdulillah hasil produksi tempe sebagai pengisi waktu luang akhirnya bisa diterima oleh halal food dan masyarakat Indonesia yang ada di Mikawa dan sekitarnya.
Tanggal 30 Maret 2004 saya kembali lagi ke Jepang, saat itu saya membawa Visa study, waktu itu kakak berusaha membantu mencarikan sekolah sekaligus menguruskan Elegebilitynya. Tanggal 30 Maret 2004 yang ke dua kali saya datang ke Jepang, dengan tugas utama adalah belajar.
Disamping belajar saya juga ada kerja Partime (Arubaito), karena sabtu dan minggu saya libur saya memulai lagi untuk membuat tempe, ada usulan dari teman-teman, (Untuk menjual produk tempe tersebut ke Apato-apato atau tempat tinggal teman-teman Indonesia. Akhirnya usulan itu saya coba, dan mulailah keliling di (Nishio, Hekinan dan Anjo) dengan mobil Kakak, dan pertama kali keliling adalah kakak yang menemaninya.
Kemudian ada usulan lagi dari temen supaya yang dikelilingkan jangan tempe saja, namun ditambah produk-produk Indonesia yang merupakan kebutuhan sehari-hari.
Berawal dari situlah, setiap hari Sabtu dan Minggu keliling dengan membawa tempe dan kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian mulailah menjalin kerja sama dengan Nanyang Trading, Perusahaan Importir produk-produk Asian termasuk produk Indonesia.
Semakin hari, semakin bertambah pelanggan dan permintaan, sebagai alternative adalah mengunakan mobil one box, untuk armada keliling. Sekitar bulan Juni 2004 saya mengunakan mobil one box untuk armada keliling. Karena Semakin hari jumlah barang semakin banyak, akhirnya pada bulan July 2004 hidjrah ke Hekinan, dan dihekinan itulah sebagai aktifitas keseharian. Supaya mudah di ingat oleh Masyarakat dan konsumen, Kakak mengusulkan nama SAHABAT.
Dengan nama SAHABAT itulah kami memiliki usaha kecil-kecilan, disamping setiap Sabtu & Minggu keliling juga ada toko kecil yang konsumennya temen-temen di di Hekinan dan Nishio. Karena ingin terus maju, sekitar bulan November 2004 sahabat pindah lokasi di Wilayah Nishio (pusat kota Nishio), dengan tempat baru itulah akhirnya nama SAHABAT berubah dengan nama SARIRAYA.
Karena Sariraya terus ingin maju dan berkembang, maka satu-satunya jalan supaya memiliki pondasi dan diakui keberadaannya oleh pemerintah Jepang, maka di daftarkan lah SARIRAYA sebagai Perusahaan Indonesia di Jepang pada bulan Desember 2004.
Sebagai syarat untuk mengurus dokumen perusahaan diperlukan Bukti ke pemilikan rekening tabungan yang dikeluarkan oleh Bank setempat. Setelah beberapa Bank kami coba tidak satupun bank mau mengeluarkan bukti kepemilikan tanbungan untuk mendirikan perusahaan. Namun niat kami terus ingin mencoba dan berusaha, Alhamdulillah setelah 5 Bank kami masuki, yang terahkir Okazaki Bank bersedia mengeluarkan bukti kepemilikan rekening tabungan atas nama saya. Dengan kelengkapan yang sudah kami siapkan, untuk proses selanjutnya kami serahkan ke NOTARIS guna pengurusan selanjutnya.
Oleh karena itu, Sariraya barangkali satu-satunya perusahaan di Jepang yang didirikan oleh Putra-putri Indonesia, dengan pendiri DR. Suyoto Rais, Teguh Wahyudi, Tri Umiati . Sariraya berusaha ingin selalu maju dan berkembang, dengan pengelolaan menegemen yang saat ini dibantu oleh sahabat-sahat Jepang pecinta untuk Indonesia. Sariraya berharap dengan melibatkan sahabat-sahabat Jepang pecinta untuk Indonesia, ini adalah sebagai langkah awal untuk
SARIRAYA bisa diterima oleh Masyarakat Jepang pada umumnya, dan Sariraya bisa berkembang menjadi perusahaan dwi-nasional dan sekaligus media persahabatan antara rekan-rekan Indonesia dan sahabat-sahabat Jepang. Disamping bisnis, kami jugas mengadakan perkenalan musik/ budaya Indonesia, charity concert (misalnya Save Aceh di Aichi dan Osaka, Mei 2005) dan kegiatan amal/ persahabatan lainnya.
Bisnis SARIRAYA Co.,Ltd. meliputi: Produksi Tempe di Yonezu Nishio, Produksi Keripik Tempe di Yonezu Nishio, Produksi O-Bento di Nishio, Restoran di Nishio, Swalayan di Nishio, Impor Produk Indonesia.
Penuturan Teguh Wahyudi tadi member semangat baru pada saya, bahwa hidup adalah mudah ketika dijalani dengan penuh semangat, membangun kekuatan jaringan dan pantang menyerah. Sebelum pulang kami sempat berfoto dulu di pabriknya yang bersih, mungil dan tertata rapi, satu cirri khas Jepang yang dilakukan oleh orang orang Indonesia di sini.
Wednesday, October 9, 2013
Churros Pertama Di Indonesia
Pertama kali denger kalo churros masuk ke Indonesia, saya excited. Abisnya kalo nonton sitcom macemnya Friends di TV, mereka kadang-kadang hang out sambil dipping churros kayaknya seru bangett!
Yuk mari melangkahkan kaki ke Churreria yang baru buka di Grand Indonesia karena rasa penasaran. Saya pergi bersama temen-temen xixixixi
Pas nyampe, aduhh rame benerr nih. Susah dapet tempat duduk. Setelah nunggu kira-kira 10 menit, kita dapet tempat duduk di bagian depan resto. Dan setelah milih-milih menu, inilah pilihan kita:
Churros Classic dengan dip (cocolan) dark chocolate
Seperti layaknya churro, inilah donat versi Spanyol. Rasanya yah seperti donat. Hanya bentuknya saja yang panjang-panjang. Ada 3 pilihan dipping sauce: melted dark chocolate, melted milk chocolate, dan melted white chocolate. Saya memilih yang dark choco karena memang tidak begitu suka yang manis banget. Yah, untuk ukuran rasa churros-nya oke. Tapi yang mengecewakan bagi saya rasa melted chocolate-nya. Karena seperti coklat-coklat masak yang biasa dijual di supermarket yang dilelehkan begitu saja. Rasanya super standard.
Classic Churreria untuk minuman. Yang ini khas tradisional hot chocolate dari Spanyol. Coklat panas ditambah dengan steamed milk dan penyajiannya dibuat semenarik mungkin. Yang ini recommended! Enak sekali. Rasanya tidak terlalu manis, dan tidak terlalu pahit. Enak diminum ketika mood sedang kacau karena memberi rasa senang #edisilebay
Spanish Chocolate Volcano merupakan chocolate lava cake versi Spanyol. Lava cake di sini karena jika dipotong di bagian tengahnya, lelehan coklat akan mengalir dari tengah-tengah cake. Untuk yang satu ini, terus terang agak mengecewakan. Ketika dihidangkan, cake chocolate-nya agak keras, dan lelehan yang saya harapkan juga tidak muncul karena belum terpanggang secara sempurna. Panduan rasa coklatnya juga tidak matching dengan es krim vanilla yang terhidang barengan. Jadi, bagi saya ini tidak recommended.
Untuk experience makan churros bolehlah kita mencoba di Churreria. Tapi kalo ditanya apakah bakalan dateng lagi, saya rasa saya akan menjawab tidak. Hehehehe
Yuk mari melangkahkan kaki ke Churreria yang baru buka di Grand Indonesia karena rasa penasaran. Saya pergi bersama temen-temen xixixixi
Pas nyampe, aduhh rame benerr nih. Susah dapet tempat duduk. Setelah nunggu kira-kira 10 menit, kita dapet tempat duduk di bagian depan resto. Dan setelah milih-milih menu, inilah pilihan kita:
Churros Classic dengan dip (cocolan) dark chocolate
Seperti layaknya churro, inilah donat versi Spanyol. Rasanya yah seperti donat. Hanya bentuknya saja yang panjang-panjang. Ada 3 pilihan dipping sauce: melted dark chocolate, melted milk chocolate, dan melted white chocolate. Saya memilih yang dark choco karena memang tidak begitu suka yang manis banget. Yah, untuk ukuran rasa churros-nya oke. Tapi yang mengecewakan bagi saya rasa melted chocolate-nya. Karena seperti coklat-coklat masak yang biasa dijual di supermarket yang dilelehkan begitu saja. Rasanya super standard.
Classic Churreria untuk minuman. Yang ini khas tradisional hot chocolate dari Spanyol. Coklat panas ditambah dengan steamed milk dan penyajiannya dibuat semenarik mungkin. Yang ini recommended! Enak sekali. Rasanya tidak terlalu manis, dan tidak terlalu pahit. Enak diminum ketika mood sedang kacau karena memberi rasa senang #edisilebay
Spanish Chocolate Volcano merupakan chocolate lava cake versi Spanyol. Lava cake di sini karena jika dipotong di bagian tengahnya, lelehan coklat akan mengalir dari tengah-tengah cake. Untuk yang satu ini, terus terang agak mengecewakan. Ketika dihidangkan, cake chocolate-nya agak keras, dan lelehan yang saya harapkan juga tidak muncul karena belum terpanggang secara sempurna. Panduan rasa coklatnya juga tidak matching dengan es krim vanilla yang terhidang barengan. Jadi, bagi saya ini tidak recommended.
Untuk experience makan churros bolehlah kita mencoba di Churreria. Tapi kalo ditanya apakah bakalan dateng lagi, saya rasa saya akan menjawab tidak. Hehehehe
Tuesday, October 8, 2013
Peluang Bisnis Donat
Anda tentu tau bukan kue donat? Yaitu kue yang tengahnya bolong. Sebenarnyapeluang bisnis donat atau peluang bisnis kue donat sangatlah menjanjikan. Sehingga sekarang sudah banyak penjual-penjual donat yang berkeliaran. Walaupun sudah banyak tetapi tidak semua penjual dapat ditemui di setiap daerah.
Jadi jika di daerah anda, masih jarang penjual makanan ini. Anda dapat menjalankan bisnis ini di daerah anda. Untuk penjualannya bagaimana? Anda dapat menjual di tempat (menggunakan gerobak). Bisa juga membungkus donat tersebut kemudian dijual ke toko-toko. Serta bisa juga hanya menerima pesanan saja, seperti halnya usaha yang dijalankan oleh kakak ipar saya.
Selain anda dapat menjual kue donat seperti biasa. Bisnis donat kentang atau bisnis donat dengan harga seribuan juga dapat dijadikan referensi. Supaya anda dapat berinovasi sehingga bisnis anda semakin diminati.
Sebagai saran, bila anda memang menjalankan usaha atau bisnis ini. Anda dapat menciptakan kue donat dengan isi coklat atau pisang. Jadi biasanya kue donat itu coklat serta meses ditaruh diatas. Sekarang masih sama, meses masih ditaruh diatas tetapi di dalam kuenya dapat diberi coklat atau coklat pisang. Bisa juga meses tidak ditaruh di atas tetapi ditaruh di dalam. Sehingga kue donat anda memiliki ciri khas tersendiri.
Sepertinya itu saja, ulasan mengenai peluang bisnis kue donat. Mudah-mudahan bermanfaat buat anda yang sedang atau ingin menjalankan bisnis ini. Janganlah kau takut mencoba, sebab bila dirimu takut maka selamanya dirimu akan menjadi bodoh. Tetapi janganlah dirimu berani mencoba hal-hal yang negatif, sebab kamu dapat menjadi orang yang menyesal selamanya.
Monday, October 7, 2013
Donat Sebagai Gaya Hidup
Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, persaingan DD dengan KK sudah lama terjadi, sepanjang kelahirannya masing-masing. Orang Amerika biasa menyingkat Dunkin’ Donuts dengan DD. Demikian pula Krispy Kreme disingkat KK saja. Dua-duanya perusahaan donat, penganan ringan yang sejak awal kelahirannya dianggap sebagai simbol gaya hidup.
Sejak awal kehadirannya di Indonesia, DD yang lahir dari kreativitas William Rosenberg tahun 1950 di Quincy, Massachusetts, lekat dengan kudapan kelas menengah perkotaan. Tetapi ia tidak menjadi histeria massa, dalam arti orang harus rela antre berjam-jam hanya untuk menenteng makanan itu. KK yang diciptakan oleh Vernon Rudolph di Nashville 13 tahun lebih dulu dibandingkan dengan DD, saat pertama kali hadir di Jakarta, juga tidak menjadi histeria massa yang mencolok mata.
Bagaimana dengan J.CO? Sejak gerai donat ini dibuka untuk pertama kalinya 26 Juli 2005 lalu di Jakarta, sampai sekarang orang masih rela antre atau berebut meja dan tempat duduk demi beberapa keping donat.
Mereka yang antre adalah kalangan kelas menengah atas karena gerai berada di mal-mal berkelas, seperti Senayan City, Mal Taman Anggrek, atau Plaza Semanggi. Mereka tidak sekadar memuaskan lidah mengunyah “Al Caponne” sambil menyeruput kopi pekat Arabica, tetapi mereka sedang mempertontonkan sebuah gaya hidup. “Mereka adalah J.COmmunity yang sedang J.COing,” kata Gita Herdi Hastarani, seorang eksekutif muda.
Banyak orang mengira J.CO yang bernama dagang lengkap J.CO Donuts & Coffee adalah setanah kelahiran dengan DD maupun KK, setidak-tidaknya itu produk asing. Mungkin karena histeria massa yang ditimbulkannya sehingga orang berkesimpulan J.CO adalah produk “bule”.
J.CO adalah produk dalam negeri yang diciptakan putra asli Indonesia, Johnny Andrean! “J.CO saya create untuk menyerbu asing,” kata Johnny saat ditemui di salah satu gerainya di Senayan City.
Johnny memiliki sejumlah unit usaha yang semuanya bergerak dalam life style atau gaya hidup. Mulai dari usaha salon dengan nama bisnis sesuai namanya yang kini sudah memiliki 202 cabang, sejumlah produk kecantikan dan sampo, waralaba roti BreadTalk dari Singapura, dan terakhir J.CO. Tidak ada satu pun unit usaha itu yang ia anak tirikan. “Semua penting,” katanya.
Kelahiran donat bukan tiba-tiba, tetapi berasal dari sebuah ide yang sudah dikandung pikirannya selama lebih dari lima tahun. Di mana letak donat sebagai sebuah gaya hidup? Ini pertanyaan mendasar. Johnny menjawabnya dengan apa yang dialaminya sendiri. “Orang suka donat, saya juga makan donat, maka saya melihat ini sebagai peluang. Donat yang ada sekarang umumnya berat dan manis. Maka saya create donat yang ringan, sehat, dan bergaya,” katanya.
Tidak cukup sampai di situ, donat sebagai sebuah gaya hidup dikembangkan dengan memberi kesan bahwa konsumen bangga berhubungan dengan J.CO. Tempat yang baik dan khas, cara menghidangkannya yang elegan dan disajikan dengan cara yang baik adalah sesuatu yang lekat dengan gaya hidup. Maka itu pun dilakukan.
Bagaimana bisa menangkap gaya hidup yang dalam pandangan sosiologi lekat dengan konsumtivisme sebagai peluang bisnis? Kuncinya ternyata ada pada survei. Hasil survei menyimpulkan, banyak orang jualan donat tetapi tidak punya minuman yang enak. J.CO melihat ini sebagai peluang. Makanan dan minuman pun harus disatukan sehingga cocok sebagai gaya hidup. Jika mau menang, kualitas jangan diabaikan. Terciptalah 20 varian donat plus 20 varian minuman.
Untuk menakar sekaligus mempertahankan kesetiaan komunitas, misalnya, manajemen J.CO memberlakukan “seleksi alamiah” atas semua jenis varian. Kompetisi “tangga lagu” yang lekat dengan anak-anak muda perkotaan diberlakukan.
Ada yang “in” dan ada yang “out”. Ukurannya adalah bila satu varian makanan atau minuman hanya disukai kurang dari 30 persen, maka ia akan terlempar untuk diganti varian baru. Seleksi itu dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Tentang nama, Johnny menjelaskan, J.CO diciptakan dan dipersiapkan untuk go international. Kalau sudah di luar negeri, nama haruslah yang mudah diingat dan mudah disebut. Lagi-lagi survei menunjukkan, nama J.CO mudah diingat oleh orang. “Very simple, enggak complicated,” kata Johnny yang berencana mewaralabakan bisnisnya itu atau dengan menggunakan cara kerja sama (profit sharing) dalam waktu dekat. Singapura adalah negara tujuan pertama untuk mengenalkan produknya.
Agar produk gaya hidup dapat diterima negara-negara lain, uji coba dilakukan di Jakarta. Di Jakarta pusat yang banyak bule dan orang Jepang, menjadi ukuran ketika di antara mereka juga rela antre. Untuk sampai kepada kondisi seperti itu, konsumen harus dimanjakan total. Segala yang terbaik dihidangkan di meja.
“Kita datangkan cokelat Belgia karena mereka jagoan bikin cokelat. Kita datangkan almond dari California, corn flakes dari Amerika, keju dari Selandia Baru, kopi dari Italia, dan green tea dari Jepang. Kita bikin mereka tergila-gila biar balik lagi. Kita punya donat yang lembut, ringan, tidak terlalu manis, dan sehat. Semua itu life style, orang membeli mutu, membeli suasana, dan membeli tempat,” papar Johnny yang melibatkan enam konsultan asing dengan berbagai keahlian berbeda.
Histeria J.CO tidak hanya sebatas di Jakarta dan itu berlangsung sepanjang satu tahun. Di mana gerai itu dibuka di beberapa daerah seperti Bandung, Makassar, dan Surabaya, warga masyarakat kota setempat juga tersengat histeria. Mereka rela antre sebagaimana dilakukan oleh orang Jakarta. “JCOing coming soon,” demikian seruan di situs resmi perusahaan yang mengabarkan segera dibukanya gerai baru di beberapa kota.
Jenis makanan dan minuman, cara menanak atau memasak, cara menyajikan, menata ruang, sampai pada menciptakan sebuah komunitas, bagi Johnny adalah gaya hidup dan dalam gaya hidup terkandung peluang bisnis. Soal tudingan bahwa apa yang ditawarkannya telah mendorong orang bersikap konsumtif, Johnny punya pembelaan.
Sejak awal kehadirannya di Indonesia, DD yang lahir dari kreativitas William Rosenberg tahun 1950 di Quincy, Massachusetts, lekat dengan kudapan kelas menengah perkotaan. Tetapi ia tidak menjadi histeria massa, dalam arti orang harus rela antre berjam-jam hanya untuk menenteng makanan itu. KK yang diciptakan oleh Vernon Rudolph di Nashville 13 tahun lebih dulu dibandingkan dengan DD, saat pertama kali hadir di Jakarta, juga tidak menjadi histeria massa yang mencolok mata.
Bagaimana dengan J.CO? Sejak gerai donat ini dibuka untuk pertama kalinya 26 Juli 2005 lalu di Jakarta, sampai sekarang orang masih rela antre atau berebut meja dan tempat duduk demi beberapa keping donat.
Mereka yang antre adalah kalangan kelas menengah atas karena gerai berada di mal-mal berkelas, seperti Senayan City, Mal Taman Anggrek, atau Plaza Semanggi. Mereka tidak sekadar memuaskan lidah mengunyah “Al Caponne” sambil menyeruput kopi pekat Arabica, tetapi mereka sedang mempertontonkan sebuah gaya hidup. “Mereka adalah J.COmmunity yang sedang J.COing,” kata Gita Herdi Hastarani, seorang eksekutif muda.
Banyak orang mengira J.CO yang bernama dagang lengkap J.CO Donuts & Coffee adalah setanah kelahiran dengan DD maupun KK, setidak-tidaknya itu produk asing. Mungkin karena histeria massa yang ditimbulkannya sehingga orang berkesimpulan J.CO adalah produk “bule”.
J.CO adalah produk dalam negeri yang diciptakan putra asli Indonesia, Johnny Andrean! “J.CO saya create untuk menyerbu asing,” kata Johnny saat ditemui di salah satu gerainya di Senayan City.
Johnny memiliki sejumlah unit usaha yang semuanya bergerak dalam life style atau gaya hidup. Mulai dari usaha salon dengan nama bisnis sesuai namanya yang kini sudah memiliki 202 cabang, sejumlah produk kecantikan dan sampo, waralaba roti BreadTalk dari Singapura, dan terakhir J.CO. Tidak ada satu pun unit usaha itu yang ia anak tirikan. “Semua penting,” katanya.
Kelahiran donat bukan tiba-tiba, tetapi berasal dari sebuah ide yang sudah dikandung pikirannya selama lebih dari lima tahun. Di mana letak donat sebagai sebuah gaya hidup? Ini pertanyaan mendasar. Johnny menjawabnya dengan apa yang dialaminya sendiri. “Orang suka donat, saya juga makan donat, maka saya melihat ini sebagai peluang. Donat yang ada sekarang umumnya berat dan manis. Maka saya create donat yang ringan, sehat, dan bergaya,” katanya.
Tidak cukup sampai di situ, donat sebagai sebuah gaya hidup dikembangkan dengan memberi kesan bahwa konsumen bangga berhubungan dengan J.CO. Tempat yang baik dan khas, cara menghidangkannya yang elegan dan disajikan dengan cara yang baik adalah sesuatu yang lekat dengan gaya hidup. Maka itu pun dilakukan.
Bagaimana bisa menangkap gaya hidup yang dalam pandangan sosiologi lekat dengan konsumtivisme sebagai peluang bisnis? Kuncinya ternyata ada pada survei. Hasil survei menyimpulkan, banyak orang jualan donat tetapi tidak punya minuman yang enak. J.CO melihat ini sebagai peluang. Makanan dan minuman pun harus disatukan sehingga cocok sebagai gaya hidup. Jika mau menang, kualitas jangan diabaikan. Terciptalah 20 varian donat plus 20 varian minuman.
Untuk menakar sekaligus mempertahankan kesetiaan komunitas, misalnya, manajemen J.CO memberlakukan “seleksi alamiah” atas semua jenis varian. Kompetisi “tangga lagu” yang lekat dengan anak-anak muda perkotaan diberlakukan.
Ada yang “in” dan ada yang “out”. Ukurannya adalah bila satu varian makanan atau minuman hanya disukai kurang dari 30 persen, maka ia akan terlempar untuk diganti varian baru. Seleksi itu dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Tentang nama, Johnny menjelaskan, J.CO diciptakan dan dipersiapkan untuk go international. Kalau sudah di luar negeri, nama haruslah yang mudah diingat dan mudah disebut. Lagi-lagi survei menunjukkan, nama J.CO mudah diingat oleh orang. “Very simple, enggak complicated,” kata Johnny yang berencana mewaralabakan bisnisnya itu atau dengan menggunakan cara kerja sama (profit sharing) dalam waktu dekat. Singapura adalah negara tujuan pertama untuk mengenalkan produknya.
Agar produk gaya hidup dapat diterima negara-negara lain, uji coba dilakukan di Jakarta. Di Jakarta pusat yang banyak bule dan orang Jepang, menjadi ukuran ketika di antara mereka juga rela antre. Untuk sampai kepada kondisi seperti itu, konsumen harus dimanjakan total. Segala yang terbaik dihidangkan di meja.
“Kita datangkan cokelat Belgia karena mereka jagoan bikin cokelat. Kita datangkan almond dari California, corn flakes dari Amerika, keju dari Selandia Baru, kopi dari Italia, dan green tea dari Jepang. Kita bikin mereka tergila-gila biar balik lagi. Kita punya donat yang lembut, ringan, tidak terlalu manis, dan sehat. Semua itu life style, orang membeli mutu, membeli suasana, dan membeli tempat,” papar Johnny yang melibatkan enam konsultan asing dengan berbagai keahlian berbeda.
Histeria J.CO tidak hanya sebatas di Jakarta dan itu berlangsung sepanjang satu tahun. Di mana gerai itu dibuka di beberapa daerah seperti Bandung, Makassar, dan Surabaya, warga masyarakat kota setempat juga tersengat histeria. Mereka rela antre sebagaimana dilakukan oleh orang Jakarta. “JCOing coming soon,” demikian seruan di situs resmi perusahaan yang mengabarkan segera dibukanya gerai baru di beberapa kota.
Jenis makanan dan minuman, cara menanak atau memasak, cara menyajikan, menata ruang, sampai pada menciptakan sebuah komunitas, bagi Johnny adalah gaya hidup dan dalam gaya hidup terkandung peluang bisnis. Soal tudingan bahwa apa yang ditawarkannya telah mendorong orang bersikap konsumtif, Johnny punya pembelaan.
Sunday, October 6, 2013
Contoh Pengusaha Sukses Di Bidang Kudapan
Nama Johnny Andrean begitu wangi belakangan ini. Tak cuma wangi shampo yang muncul dari bisnisnya di dunia kecantikan atau salon Johnny Andrean, namun juga dari wangi aroma roti di bisnis donatnya yang cepat menyebar ke seantero Nusantara. Tebakan Anda benar, karena dialah pemilik 209 gerai salon Johnny Andrean, pemegang tunggal waralaba BreadTalk Indonesia di 35 cabang. Tak puas dengan hanya memegang sistem waralaba, dia menggebrak dunia bisnis roti donat Indonesia dengan menciptakan waralaba lokal berskala internasional: J.Co Donuts and Coffee. Dan hanya dalam waktu tiga tahun, J.Co telah memiliki lebih dari 40 gerai di Indonesia dan berbagai negara Asia Tenggara.
Bagi Indonesia, kiprah Johnny merupakan sebuah prestasi donat. Setelah puluhan tahun bisnis donat di Indonesia dikuasai oleh waralaba asing, kini saatnya Indonesia punya tuan waralaba di rumah sendiri.
"Sejujurnya, ini adalah sebuah ungkapan keprihatinan saya akibat membanjirnya waralaba asing yang memasuki Indonesia dengan sangat mudah. Tapi brand Indonesia di mancanegara? Boleh dibilang sangat tidak berimbang. Ini sangat tidak baik. Kita harus menciptakan sesuatu, dan inilah saatnya,” tegas pria kelahiran Singkawang, berusia 46 tahun ini.
Ke depan, dia sudah menyiapkan konsep kafe J. Lato. Untuk ini, dia sudah mengirimkan tim risetnya ke Remini dan Bologna. “Remini itu pusat gelato paling enak,” tukasnya.
“Saya akan ciptakan gelato dengan rasa ketan item. Ini orisinil rasa Indonesia,” katanya seolah menjawab mengapa dia tak membuka gerai makanan Indonesia. Menurut Johhny, bekal untuk menuju pasar internasional adalah mempelajari know how-nya dulu. Setelah itu, baru dia masukkan rasa indonesia di dalamnya. ” Jadi, semua harus dilakukan dengan smooth….”
Untuk mendapatkan rasa “orisinal” itu, Johnny sendiri yang mengatur dan menentukan model menu yang akan disajikan. Anda bisa melihat bagaimana sentuhan tangan Johnny mampu merubah gaya donat standar menjadi lebih stylish. Seperti halnya Johnny mampu memengaruhi wanita dengan guntingan rambut ciptaannya, kreasi gaya donat yang diciptakannya itu ternyata menularkan ke gerai donat lain yang ada di Indonesia. Instingnya memang tak salah. Dan inilah kekuatan Johnny, ia mampu membentuk satu pasar baru melalui imajinasi gaya hidup yang ditawarkannya.
Bagi Indonesia, kiprah Johnny merupakan sebuah prestasi donat. Setelah puluhan tahun bisnis donat di Indonesia dikuasai oleh waralaba asing, kini saatnya Indonesia punya tuan waralaba di rumah sendiri.
"Sejujurnya, ini adalah sebuah ungkapan keprihatinan saya akibat membanjirnya waralaba asing yang memasuki Indonesia dengan sangat mudah. Tapi brand Indonesia di mancanegara? Boleh dibilang sangat tidak berimbang. Ini sangat tidak baik. Kita harus menciptakan sesuatu, dan inilah saatnya,” tegas pria kelahiran Singkawang, berusia 46 tahun ini.
Ke depan, dia sudah menyiapkan konsep kafe J. Lato. Untuk ini, dia sudah mengirimkan tim risetnya ke Remini dan Bologna. “Remini itu pusat gelato paling enak,” tukasnya.
“Saya akan ciptakan gelato dengan rasa ketan item. Ini orisinil rasa Indonesia,” katanya seolah menjawab mengapa dia tak membuka gerai makanan Indonesia. Menurut Johhny, bekal untuk menuju pasar internasional adalah mempelajari know how-nya dulu. Setelah itu, baru dia masukkan rasa indonesia di dalamnya. ” Jadi, semua harus dilakukan dengan smooth….”
Untuk mendapatkan rasa “orisinal” itu, Johnny sendiri yang mengatur dan menentukan model menu yang akan disajikan. Anda bisa melihat bagaimana sentuhan tangan Johnny mampu merubah gaya donat standar menjadi lebih stylish. Seperti halnya Johnny mampu memengaruhi wanita dengan guntingan rambut ciptaannya, kreasi gaya donat yang diciptakannya itu ternyata menularkan ke gerai donat lain yang ada di Indonesia. Instingnya memang tak salah. Dan inilah kekuatan Johnny, ia mampu membentuk satu pasar baru melalui imajinasi gaya hidup yang ditawarkannya.
Saturday, October 5, 2013
Sejarah Donat
Asal-usul donat sering menjadi sumber perdebatan. Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda yang juga memopulerkan hidangan penutup lain, seperti: kue kering, pai krim (cream pie) dan pai buah (cobbler).
Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah dan donat cepat matang.
Asal-usul kata
Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving[1] di tahun 1809.
Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun.
Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.
Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan pertama yang menulis donat sebagai "donut"
Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah dan donat cepat matang.
Asal-usul kata
Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving[1] di tahun 1809.
Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun.
Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.
Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan pertama yang menulis donat sebagai "donut"
Friday, October 4, 2013
Perbadaan Bakery dan Pastry
Membedakan dessert mana yang disebut pastry dan mana yang disebut bakery. Pastry atau patiseri merupakan salah satu pengetahuan dalam pengolahan dan penyajian makanan terutama kue-kue. Berasal dari bahasa Perancis yaitu ”páºtisserie” yang berarti kue. Generalnya, patiseri dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang seluk beluk kue baik kue kontinental, oriental maupun kue indonesia mulai dari persiapan, pengolahan sampai pada penyajiannya. Sementara bakery merupakan bagian dari pastry yang bertanggung jawab pada pembuatan roti, danish, croissant dan produk-produk lain. Pada bakery setelah proses memanggang masih diperlukan penanganan lagi seperti memberi rasa dan tampilan sesuai dengan keperluan.
Patiseri terbagi dua, yaitu kue–kue oriental dan kue-kue kontinental. Perbedaan kue kontinental dengan kue oriental salah satunya terletak pada lemak yang digunakan. Kue kontinental pada umumnya menggunakan lemak padat seperti, margarine, mentega dan shortening. Sementara kue oriental umumnya menggunakan lemak cair, seperti santan dan minyak. Dari penjelasan tersebut dapat terlihat ya OpenRicers, kue-kue Indonesia termasuk jenis patiseri yang mana. Tentunya jenis kue oriental, mengingat banyak sekali kue tradisional Indonesia yang memakai santan. Begitupun dengan kue-kue tradisional dari negara lain misalnya Malaysia, Filipina, Thailand, China, Korea, Jepang dan negara-negara Timur Tengah termasuk jenis kue oriental. Kue-kue kontinental terlihat pada ragam kue westren dan kue modern seperti cake and icing, pie, ice cream, shorbet, kue kering, cream, puding, frozen dessert, dan permen.
•Lain lagi dengan bakery yang umumnya terdiri dari roti. Produk-produk bakery dibuat dengan menggunakan berbagai bahan dasar seperti; terigu, lemak, gula, telur, garam, dan cairan (dapat berupa air atau susu). Yeast product dan Quick bread ikut termasuk dalam bagian bakery. Yeast product adalah produk bakery yang menggunakan ragi sebagai bahan pengembang dam chemical agent (bahan pengembang kimia) seperti baking powder. Hayo OpenRicers adakah contoh kue lokal yang termasuk yeast product? Jawabnya apem, surabi, kue mangkok, bika ambon dan masih banyak lagi. Sementara Quick bread adalah roti dengan proses pembuatan yang relatif singkat dimana proses fermentasi dipangkas lebih cepat dari normal.
Jenis tepung yang digunakan untuk pastry dan bakery pun berbeda. Tepung pastry memiliki presentase gluten paling rendah yaitu 8%-9%. sementara Tepung untuk bakery (roti) mengandung gluten paling tinggi yaitu 11%-12%. Kesimpulannya, pastry dan bakery sekalipun berbeda, tetap menjadi satu kesatuan dalam satu divisi yang memproduksi makanan ringan yang dipasarkan secara komersial. Dalam industri perhotelan divisi pastry dan bakery amat sangat dibutuhkan. Jelas fungsinya sebagai penghasil makanan-makanan ringan yang dibutuhkan tamu yang datang ke hotel.
Patiseri terbagi dua, yaitu kue–kue oriental dan kue-kue kontinental. Perbedaan kue kontinental dengan kue oriental salah satunya terletak pada lemak yang digunakan. Kue kontinental pada umumnya menggunakan lemak padat seperti, margarine, mentega dan shortening. Sementara kue oriental umumnya menggunakan lemak cair, seperti santan dan minyak. Dari penjelasan tersebut dapat terlihat ya OpenRicers, kue-kue Indonesia termasuk jenis patiseri yang mana. Tentunya jenis kue oriental, mengingat banyak sekali kue tradisional Indonesia yang memakai santan. Begitupun dengan kue-kue tradisional dari negara lain misalnya Malaysia, Filipina, Thailand, China, Korea, Jepang dan negara-negara Timur Tengah termasuk jenis kue oriental. Kue-kue kontinental terlihat pada ragam kue westren dan kue modern seperti cake and icing, pie, ice cream, shorbet, kue kering, cream, puding, frozen dessert, dan permen.
•Lain lagi dengan bakery yang umumnya terdiri dari roti. Produk-produk bakery dibuat dengan menggunakan berbagai bahan dasar seperti; terigu, lemak, gula, telur, garam, dan cairan (dapat berupa air atau susu). Yeast product dan Quick bread ikut termasuk dalam bagian bakery. Yeast product adalah produk bakery yang menggunakan ragi sebagai bahan pengembang dam chemical agent (bahan pengembang kimia) seperti baking powder. Hayo OpenRicers adakah contoh kue lokal yang termasuk yeast product? Jawabnya apem, surabi, kue mangkok, bika ambon dan masih banyak lagi. Sementara Quick bread adalah roti dengan proses pembuatan yang relatif singkat dimana proses fermentasi dipangkas lebih cepat dari normal.
Jenis tepung yang digunakan untuk pastry dan bakery pun berbeda. Tepung pastry memiliki presentase gluten paling rendah yaitu 8%-9%. sementara Tepung untuk bakery (roti) mengandung gluten paling tinggi yaitu 11%-12%. Kesimpulannya, pastry dan bakery sekalipun berbeda, tetap menjadi satu kesatuan dalam satu divisi yang memproduksi makanan ringan yang dipasarkan secara komersial. Dalam industri perhotelan divisi pastry dan bakery amat sangat dibutuhkan. Jelas fungsinya sebagai penghasil makanan-makanan ringan yang dibutuhkan tamu yang datang ke hotel.
Thursday, October 3, 2013
Inilah Kisah Sukses, Anak Muda Bandung Ciptakan Usaha Kreatif
Bandung juga sekaligus menjadi pusat perkembangan mode, pusat kreasi seni dan budaya, pusat jajanan dan kuliner. Selain itu, juga menjadi tujuan wisata favorit masyarakat dari berbagai penjuru kota hingga negara tetangga Malaysia.
Salah satunya adalah bisnis kuliner yang menjamur hampir di setiap sudut kota. Mulai dari level kaki lima hingga rumah-rumah bergaya kolonial. Rumah bergaya arsitek zaman baheula itu, disulap menjadi kafe. Mereka memanjakan wisatawan dengan racikan kopi ditemani kudapan unik, kreatif dan khas.
Misalnya, cup cake, burger atau pencuci mulut ringan seperti puding dan es krim yang dikemas mengikuti selera pasar atau sedang "happening" istilah kerennya.
Bertumbuhnya kafe kelas menengah ke atas juga dibarengi dengan munculnya usaha-usaha kecil yang lahir dari ide-ide kreatif anak muda Kota Bandung. Jadi jangan heran bila beberapa dari 10 pemenang Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) 2012 berasal dari kota berudara sejuk ini.
Sebanyak sepuluh anak muda berbakat, inovatif, dan kreatif, terpilih sebagai pemenang ajang untuk memacu wirausaha muda. Ajang ini, diikuti oleh 398 peserta dari berbagai kota di Pulau Jawa dan Bali dengan rentang usia antara 18-32 tahun.
Dua di antara wirasuaha muda asal Kota Bandung itu adalah Rinanda Halfi Muhamad. Dia berhasil membuat produk "Blackburger Indonesia", yaitu roti burger berwarna hitam diracik dari bumbu sari ketan hitam. Sedangkan Rahadika Widya Nugraha dengan produk Coffee Combi, yakni kopi ala kafe yang dijajakan dengan menggunakan mobil VW combi.
Bagi Rinanda Halfi Muhamad, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran tidak pernah terpikir sebelumnya bisa membuka bisnis seperti saat ini. Namun ia mengakui sejak kecil suka berorganisasi dengan mengikuti Pramuka dan paskibra, OSIS. Kemudian ketika kuliah bergabung di Himpunan Mahasiswa. Namun selain berorganisasi, Rinanda juga senang berjualan untuk menambah uang jajan.
"Waktu SMP saya berjualan pensil dan pulpen di kelas, SMA saya jualan pulsa untuk menambah uang jajan yang diberikan orang tua. Saat mahasiswa bisnis yang pertama dijajaki membuat online shop karena tidak membutuhkan modal besar", kisahnya.
Pada awal 2010, ia menjual kaos-kaos sepak bola dan bisa omzet yang diperoleh mencapai Rp3 juta sampai 10 juta per bulan. Setelah beberapa bulan Rinanda ketagihan mengembangkan bisnis online shop dengan menambah dua online shop yang menjual butik baju baju wanita dan celana jeans. Semuanya tanpa modal dan bisnis tersebut tidak diproduksi sendiri karena menjajakan barang orang lain.
Namun demikian Rinanda fokus pada startegi marketing sehingga konsumennya lebih beragam dari seluruh Indonesia mulai Aceh hingga Papua.
Rinanda tidak berhenti pada bisnis online shop, sebab jiwa bisnis yang dimiliki sejak kecil.
Inilah yang terus mendorongnya untuk mencari ide-ide kreatif sekaligus terbersit keinginan untuk membuat usaha yang bisa menampung banyak pegawai sehinggaa diputuskan untuk mengembangkan bisnis kuliner.
"Saya keliling kota Bandung untuk mencari inspirasi, dan mencari ide orisinil yang belum pernah ada sebelumnya tapi cocok di lidah konsumen. Akhirnya saya menemukan ide untuk membuat "Blackburger", makanan praktis mudah diproses dan disukai mahasiswa", ujarnya.
Selanjutnya, Rinanda mendapat ide untuk membuat ciri khas dari burger yang dibuatnya. Dia kemudian memilih warna hitam untuk roti yang membungkus daging burger-nya. Dia juga terus berupaya membuat racikan resep dan terus menerus mencari formula yang tepat untuk Blacburger-nya.
Untuk bahan dasar roti berwarana hitam, ia telah mencoba beberapa formula dengan bahan-bahan, antara lain kluwek, merang dan tinta cumi. Namun ternyata gagal, hingga akhirnya ia berhasil racikan formula dari sari ketan hitam. Sedangkan untuk adonan daging dibuat dengan ciri khas pedas langsung dalam racikan dagingnya sudah dimasukkan irisan cabe rawit.
Dalam tempo satu bulan sejak ide tersebut dilaksanakan, Rinanda sudah memulai promo melalui media jejaring sosial Twitter dan Facebook.
"Tujuannya ketika mulai membuka outlet, orang-orang sudah tahu akan ada kuliner unik Blackburger. Hasilnya sangat efektif sebab dalam waktu singkat outlet saya didatangi media elektronik dan media cetak nasional lain berdatangan untuk membuat liputannya. Promo marketing dengan budget minim, bahkan gratis, namun jualan secara bertahap mulai dikenal dan omzet penjualan terus meningkat," katanya.
Rinanda mengaku rata-rata setiap hari mampu menjual habis minimal 50 porsi sampai 80 porsi. Jika malam sabtu dan malam minggu penjualan bisa meningkat 2 kali lipat. Sedangkan harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari harga Rp5.000 sampai Rp22.000/porsi. "Walaupun harga kami murah dan tempat kami di pinggir jalan, tapi kami menggunakan bahan-bahan dengan kualitas no 1 untuk menarik konsumen," katanya.
Pada usia baru 22 tahun, Rinanda boleh bangga karena bisa memperkerjakan 12 karyawan baik untuk bisnis onlineshop maupun kuliner Blackburger.
Nikmatnya Kopi Jalanan Kopi sudah menjadi milik semua kalangan dari kelas bawah hingga kelas tinggi. Mulai sebutan warung atau kedai kopi hingga coffee shop hingga merek-merek waralaba asing yang mengikuti munculnya tempat minum kopi yang kini memenuhi setiap sudut kota besar.
Bahkan para penikmat kopi, ada yang membuat komunitas tersendiri. Ide kreatif datang dari Edwin Widya Perdana 26 tahun, pemuda asal Bogor namun mencoba peruntungan di kota kembang. Edwin dengan kejelian tersendiri berupaya membidik pasar mahasiswa dan anak-anak muda yang biasa memadati kota Bandung menjelang akhir pekan.
Berawal dari keinginannya untuk menjajakan kopi dan teh, ia mulai mencari usaha waralaba. "Sudah sempat cari semacam waralaba, tetapi akhirnya terpikir oleh saya untuk membuat usaha sendiri. Kalau hanya membuat kopi dan teh kan bisa buat sendiri," katanya.
Kemduian Edwin berupaya memunculkan suasana unik saat minum kopi di bawah rindangnya pepohonan dan semilir angin kota Bandung di kawasan kampus ITB, jalan Ganesha, tepatnya di depan Masjid Salman ITB.
Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta membuat usaha kedai kopi berjalan dengan menggunakan mobil yang dinamakan Coffee Combi. Usaha kedai kopi berjalan ini belum ada di Indonesia. Baru ada di Australia dan Thailand.
Kendala muncul ketika ia akan memulai usaha kedai kopi sebab tempat-tempat strategis yang diincar untuk berjualan, justru menetapkan harga sewa yang mahal. Karena itu, dia memilih menggunakan mobil VW Combi untuk berjualan dengan alasan selain besar, mobil VW Combi harganya sangat terjangkau dengan modal yang dimilikinya saat itu.
Usaha kedai dimulai ketika Coffee Combi mengikuti business fair yang diselenggarakan Universitas Padjadjaran Bandung pada Desember 2011. Ratusan pengunjung memadati acara tersebut, terutama mahasiswa menjadi target penjualan yang kemudian memadati usahanya itu.
Selanjutnya Edwin mulai memasarkan usahanya lewat Twitter, @CoffeeCombi. Ia bahkan tidak menyangka tanggapan yang diberikan masyarakat terhadap usahanya begitu antusias.
Coffee Combi mengusung tagline "1st Coffee Shop Mobile in Bandung." Hal yang menarik dan yang menjadi kekuatan dari Coffee Combi adalah penggunaan mobil jenis VW Combi tahun 1973 yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjadi display bar coffee shop-nya.
"Kami ingin menghadirkan suasana yang berbeda saat meminum kopi, karena jika kita ingin nongkrong bersama teman-teman sambil ngopi harus masuk ke kedai-kedai kopi di mal. Kini dengan Coffee Combi, mereka dapat merasakan kopi sensasi cafe di mana saja, bahkan di pinggir jalan," katanya.
Untuk urusan produk, Edwin mengaku tidak main-main, kopi yang dihasilkan merupakan kopi fresh yang dibuat dari biji kopi langsung dari mesin kopi di dalam VW Combi. Selain itu ada menu varian Ice Blend seperti Green Tea Matcha Frappe dan Oreo Ekspress yang menjadi favorit. Harga yang ditawarkan juga relatif murah jika dibandingkan coffee shop yang sudah ada.
Rinanda dan Edwin adalah potret dari ratusan anak muda di tanah Air yang memiliki kemauan keras untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Sebagai bagian dari finalis Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) 2012 yang kemudian terpilih di antara 10 pemenang lainnya, mereka adalah anak muda. Justru mereka kini makin piawai memadukan antara uang, sosial dan teknologi dalam usahanya sebagai wirausaha muda.
"Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) merupakan ajang tahunan dari PT Shell Indonesia berujuan dari program ini adalah memilih dan menjaring para wirausahawan muda pemula. Mereka diharapkan bisa menginspirasi anak muda lainnya, sekaligus memberikan banyak pencerahan kepada lingkungannya," kata Sri Wahyu Endah, External Communications & Social Performance Manager Shell Indonesia.
Ia menuturkan dunia kewirausahaan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Saat ini banyak wirausaha termasuk anak muda yang mengelola bisnis. Tujuan mereka, bukan keuntungan semata, tapi juga menciptakan kemakmuran pada lingkungan sekitarnya.
"Menjadi wirausaha muda yang peduli kepada lingkungan sosial, sekaligus menggabungkan nilai ekonomi, inovasi, kualitas produk, kepemimpinan, serta memberikan pencerahan kepada lingkungan sekitarnya adalah salah satu pilihan bagi banyak anak muda kini," ujarnya
Salah satunya adalah bisnis kuliner yang menjamur hampir di setiap sudut kota. Mulai dari level kaki lima hingga rumah-rumah bergaya kolonial. Rumah bergaya arsitek zaman baheula itu, disulap menjadi kafe. Mereka memanjakan wisatawan dengan racikan kopi ditemani kudapan unik, kreatif dan khas.
Misalnya, cup cake, burger atau pencuci mulut ringan seperti puding dan es krim yang dikemas mengikuti selera pasar atau sedang "happening" istilah kerennya.
Bertumbuhnya kafe kelas menengah ke atas juga dibarengi dengan munculnya usaha-usaha kecil yang lahir dari ide-ide kreatif anak muda Kota Bandung. Jadi jangan heran bila beberapa dari 10 pemenang Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) 2012 berasal dari kota berudara sejuk ini.
Sebanyak sepuluh anak muda berbakat, inovatif, dan kreatif, terpilih sebagai pemenang ajang untuk memacu wirausaha muda. Ajang ini, diikuti oleh 398 peserta dari berbagai kota di Pulau Jawa dan Bali dengan rentang usia antara 18-32 tahun.
Dua di antara wirasuaha muda asal Kota Bandung itu adalah Rinanda Halfi Muhamad. Dia berhasil membuat produk "Blackburger Indonesia", yaitu roti burger berwarna hitam diracik dari bumbu sari ketan hitam. Sedangkan Rahadika Widya Nugraha dengan produk Coffee Combi, yakni kopi ala kafe yang dijajakan dengan menggunakan mobil VW combi.
Bagi Rinanda Halfi Muhamad, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran tidak pernah terpikir sebelumnya bisa membuka bisnis seperti saat ini. Namun ia mengakui sejak kecil suka berorganisasi dengan mengikuti Pramuka dan paskibra, OSIS. Kemudian ketika kuliah bergabung di Himpunan Mahasiswa. Namun selain berorganisasi, Rinanda juga senang berjualan untuk menambah uang jajan.
"Waktu SMP saya berjualan pensil dan pulpen di kelas, SMA saya jualan pulsa untuk menambah uang jajan yang diberikan orang tua. Saat mahasiswa bisnis yang pertama dijajaki membuat online shop karena tidak membutuhkan modal besar", kisahnya.
Pada awal 2010, ia menjual kaos-kaos sepak bola dan bisa omzet yang diperoleh mencapai Rp3 juta sampai 10 juta per bulan. Setelah beberapa bulan Rinanda ketagihan mengembangkan bisnis online shop dengan menambah dua online shop yang menjual butik baju baju wanita dan celana jeans. Semuanya tanpa modal dan bisnis tersebut tidak diproduksi sendiri karena menjajakan barang orang lain.
Namun demikian Rinanda fokus pada startegi marketing sehingga konsumennya lebih beragam dari seluruh Indonesia mulai Aceh hingga Papua.
Rinanda tidak berhenti pada bisnis online shop, sebab jiwa bisnis yang dimiliki sejak kecil.
Inilah yang terus mendorongnya untuk mencari ide-ide kreatif sekaligus terbersit keinginan untuk membuat usaha yang bisa menampung banyak pegawai sehinggaa diputuskan untuk mengembangkan bisnis kuliner.
"Saya keliling kota Bandung untuk mencari inspirasi, dan mencari ide orisinil yang belum pernah ada sebelumnya tapi cocok di lidah konsumen. Akhirnya saya menemukan ide untuk membuat "Blackburger", makanan praktis mudah diproses dan disukai mahasiswa", ujarnya.
Selanjutnya, Rinanda mendapat ide untuk membuat ciri khas dari burger yang dibuatnya. Dia kemudian memilih warna hitam untuk roti yang membungkus daging burger-nya. Dia juga terus berupaya membuat racikan resep dan terus menerus mencari formula yang tepat untuk Blacburger-nya.
Untuk bahan dasar roti berwarana hitam, ia telah mencoba beberapa formula dengan bahan-bahan, antara lain kluwek, merang dan tinta cumi. Namun ternyata gagal, hingga akhirnya ia berhasil racikan formula dari sari ketan hitam. Sedangkan untuk adonan daging dibuat dengan ciri khas pedas langsung dalam racikan dagingnya sudah dimasukkan irisan cabe rawit.
Dalam tempo satu bulan sejak ide tersebut dilaksanakan, Rinanda sudah memulai promo melalui media jejaring sosial Twitter dan Facebook.
"Tujuannya ketika mulai membuka outlet, orang-orang sudah tahu akan ada kuliner unik Blackburger. Hasilnya sangat efektif sebab dalam waktu singkat outlet saya didatangi media elektronik dan media cetak nasional lain berdatangan untuk membuat liputannya. Promo marketing dengan budget minim, bahkan gratis, namun jualan secara bertahap mulai dikenal dan omzet penjualan terus meningkat," katanya.
Rinanda mengaku rata-rata setiap hari mampu menjual habis minimal 50 porsi sampai 80 porsi. Jika malam sabtu dan malam minggu penjualan bisa meningkat 2 kali lipat. Sedangkan harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari harga Rp5.000 sampai Rp22.000/porsi. "Walaupun harga kami murah dan tempat kami di pinggir jalan, tapi kami menggunakan bahan-bahan dengan kualitas no 1 untuk menarik konsumen," katanya.
Pada usia baru 22 tahun, Rinanda boleh bangga karena bisa memperkerjakan 12 karyawan baik untuk bisnis onlineshop maupun kuliner Blackburger.
Nikmatnya Kopi Jalanan Kopi sudah menjadi milik semua kalangan dari kelas bawah hingga kelas tinggi. Mulai sebutan warung atau kedai kopi hingga coffee shop hingga merek-merek waralaba asing yang mengikuti munculnya tempat minum kopi yang kini memenuhi setiap sudut kota besar.
Bahkan para penikmat kopi, ada yang membuat komunitas tersendiri. Ide kreatif datang dari Edwin Widya Perdana 26 tahun, pemuda asal Bogor namun mencoba peruntungan di kota kembang. Edwin dengan kejelian tersendiri berupaya membidik pasar mahasiswa dan anak-anak muda yang biasa memadati kota Bandung menjelang akhir pekan.
Berawal dari keinginannya untuk menjajakan kopi dan teh, ia mulai mencari usaha waralaba. "Sudah sempat cari semacam waralaba, tetapi akhirnya terpikir oleh saya untuk membuat usaha sendiri. Kalau hanya membuat kopi dan teh kan bisa buat sendiri," katanya.
Kemduian Edwin berupaya memunculkan suasana unik saat minum kopi di bawah rindangnya pepohonan dan semilir angin kota Bandung di kawasan kampus ITB, jalan Ganesha, tepatnya di depan Masjid Salman ITB.
Pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta membuat usaha kedai kopi berjalan dengan menggunakan mobil yang dinamakan Coffee Combi. Usaha kedai kopi berjalan ini belum ada di Indonesia. Baru ada di Australia dan Thailand.
Kendala muncul ketika ia akan memulai usaha kedai kopi sebab tempat-tempat strategis yang diincar untuk berjualan, justru menetapkan harga sewa yang mahal. Karena itu, dia memilih menggunakan mobil VW Combi untuk berjualan dengan alasan selain besar, mobil VW Combi harganya sangat terjangkau dengan modal yang dimilikinya saat itu.
Usaha kedai dimulai ketika Coffee Combi mengikuti business fair yang diselenggarakan Universitas Padjadjaran Bandung pada Desember 2011. Ratusan pengunjung memadati acara tersebut, terutama mahasiswa menjadi target penjualan yang kemudian memadati usahanya itu.
Selanjutnya Edwin mulai memasarkan usahanya lewat Twitter, @CoffeeCombi. Ia bahkan tidak menyangka tanggapan yang diberikan masyarakat terhadap usahanya begitu antusias.
Coffee Combi mengusung tagline "1st Coffee Shop Mobile in Bandung." Hal yang menarik dan yang menjadi kekuatan dari Coffee Combi adalah penggunaan mobil jenis VW Combi tahun 1973 yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk menjadi display bar coffee shop-nya.
"Kami ingin menghadirkan suasana yang berbeda saat meminum kopi, karena jika kita ingin nongkrong bersama teman-teman sambil ngopi harus masuk ke kedai-kedai kopi di mal. Kini dengan Coffee Combi, mereka dapat merasakan kopi sensasi cafe di mana saja, bahkan di pinggir jalan," katanya.
Untuk urusan produk, Edwin mengaku tidak main-main, kopi yang dihasilkan merupakan kopi fresh yang dibuat dari biji kopi langsung dari mesin kopi di dalam VW Combi. Selain itu ada menu varian Ice Blend seperti Green Tea Matcha Frappe dan Oreo Ekspress yang menjadi favorit. Harga yang ditawarkan juga relatif murah jika dibandingkan coffee shop yang sudah ada.
Rinanda dan Edwin adalah potret dari ratusan anak muda di tanah Air yang memiliki kemauan keras untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Sebagai bagian dari finalis Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) 2012 yang kemudian terpilih di antara 10 pemenang lainnya, mereka adalah anak muda. Justru mereka kini makin piawai memadukan antara uang, sosial dan teknologi dalam usahanya sebagai wirausaha muda.
"Shell LiveWire Business Start-Up Awards (BSA) merupakan ajang tahunan dari PT Shell Indonesia berujuan dari program ini adalah memilih dan menjaring para wirausahawan muda pemula. Mereka diharapkan bisa menginspirasi anak muda lainnya, sekaligus memberikan banyak pencerahan kepada lingkungannya," kata Sri Wahyu Endah, External Communications & Social Performance Manager Shell Indonesia.
Ia menuturkan dunia kewirausahaan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Saat ini banyak wirausaha termasuk anak muda yang mengelola bisnis. Tujuan mereka, bukan keuntungan semata, tapi juga menciptakan kemakmuran pada lingkungan sekitarnya.
"Menjadi wirausaha muda yang peduli kepada lingkungan sosial, sekaligus menggabungkan nilai ekonomi, inovasi, kualitas produk, kepemimpinan, serta memberikan pencerahan kepada lingkungan sekitarnya adalah salah satu pilihan bagi banyak anak muda kini," ujarnya
Wednesday, October 2, 2013
Pentingnya Sarapan
Manusia memiliki tiga waktu makan dalam satu hari, yaitu makan pagi atau sarapan, makan siang, dan makan malam. Normalnya, ketiga waktu makan tersebut dipenuhi, tetapi pada saat-saat tertentu mungkin kamu harus melewatkan salah satu waktu makan tersebut. Dari ketiga waktu makan tersebut, manakah yang lebih sering kamu lewatkan? Mungkin banyak orang akan memilih melewatkan sarapan dibandingkan makan siang atau makan malam. Alasannya bermacam-macam. Tidak sempat lah, takut gemuk lah, dan sebagainya. Wah padahal sebenarnya sarapan itu justru waktu makan yang paling penting lho. Seberapa penting sih sarapan itu sebenarnya?
Sarapan adalah makanan pertama yang kita makan setelah selama tidur tidak mendapat asupan makanan dan nutrisi. Secara tidak langsung, hal ini ternyata berpengaruh terhadap otak kita. Saat sarapan, otak kembali mendapatkan asupan nutrisi. Imbasnya, otak menjadi tahu bahwa kita sudah siap untuk memulai aktivitas kita hari ini. Kemudian otak akan membangunkan sistem tubuh dan memulai metabolismenya untuk melalui berbagai aktivitas seharian. Jika kita melewatkan sarapan, otak tidak tahu bahwa kita sudah siap memulai aktivitas. Hal ini berdampak pada proses metabolisme, sehingga kalori yang dibakar dalam proses tersebut menjadi tidak efisien.
Takut gemuk jika sarapan? Ternyata jika tidak sarapan, kamu justru semakin mudah gemuk lho. Logikanya, ketika kamu melewatkan sarapan, tubuhmu masih merasa lapar. Nah, hal ini akan membuat kamu semakin lapar lagi di siang hari, dan cenderung menghabiskan porsi makan yang banyak di waktu makan siang. Kamu juga jadi cenderung lebih cepat lapar, sehingga akan memakan makan siangmu lebih awal dari biasanya. Hal ini juga akan berpengaruh pada mood dan kinerjamu sepanjang hari lho. Tentu saja, siapa yang bisa bekerja secara maksimal dan ceria saat lapar dan kekurangan energi?
Nah, jadi mulai sekarang jangan malas sarapan lagi ya. Sesedikit apapun porsi sarapanmu, itu jauh lebih baik daripada tidak sarapan samasekali.
Sarapan adalah makanan pertama yang kita makan setelah selama tidur tidak mendapat asupan makanan dan nutrisi. Secara tidak langsung, hal ini ternyata berpengaruh terhadap otak kita. Saat sarapan, otak kembali mendapatkan asupan nutrisi. Imbasnya, otak menjadi tahu bahwa kita sudah siap untuk memulai aktivitas kita hari ini. Kemudian otak akan membangunkan sistem tubuh dan memulai metabolismenya untuk melalui berbagai aktivitas seharian. Jika kita melewatkan sarapan, otak tidak tahu bahwa kita sudah siap memulai aktivitas. Hal ini berdampak pada proses metabolisme, sehingga kalori yang dibakar dalam proses tersebut menjadi tidak efisien.
Takut gemuk jika sarapan? Ternyata jika tidak sarapan, kamu justru semakin mudah gemuk lho. Logikanya, ketika kamu melewatkan sarapan, tubuhmu masih merasa lapar. Nah, hal ini akan membuat kamu semakin lapar lagi di siang hari, dan cenderung menghabiskan porsi makan yang banyak di waktu makan siang. Kamu juga jadi cenderung lebih cepat lapar, sehingga akan memakan makan siangmu lebih awal dari biasanya. Hal ini juga akan berpengaruh pada mood dan kinerjamu sepanjang hari lho. Tentu saja, siapa yang bisa bekerja secara maksimal dan ceria saat lapar dan kekurangan energi?
Nah, jadi mulai sekarang jangan malas sarapan lagi ya. Sesedikit apapun porsi sarapanmu, itu jauh lebih baik daripada tidak sarapan samasekali.
Tuesday, October 1, 2013
Tips menjalankan usaha dengan modal yang kecil
Tips Menjalankan Peluang Usaha Modal Kecil
Bisnis tak selamanya membutuhkan modal besar. Awalnya bisnis di indonesia memang banyak dibidang restoran fastfood yg mewah dan besar. Usaha ini hanya boleh dibuka di kota-kota besar karena konsumennya memiliki potensi daya beli atau power selling yg kuat.
Tapi seiring nya waktu bisnis tidak harus selamanya dimulai dengan modal yang besar, dengan modal yang kecil juga bisnis dapat dimulai dan dapat berkembang asalkan kita tahu strategi untuk memaksimumkan modal tersebut, berikut adalah tips Menjalankan usaha modal Kecil
Promosi
Jika jenis usaha Anda belum begitu dikenal oleh masyarakat, sebaiknya segara menyiapkan anggarkan dana untuk promosi terlebih dahulu. Fungsi promosi adalah mengenalkan bisnis kepada calon konsumen.
Selain itu, juga untuk membangun citra atau image produk Anda agar mengena di hati konsumen.
Lokasi
Lokasi menentukan masa depan bisnis Anda. Karena bisnis ini ditopang dgn modal kecil, biasanya lokasi gerai minuman dan makanan berada pada gerai retail, atau tempat-tempat strategis lainnya seperti airport, sekolah atau kampus. Lokasi yg strategis memudahkan konsumen mendatangi gerai Anda.
Bisnis tak selamanya membutuhkan modal besar. Awalnya bisnis di indonesia memang banyak dibidang restoran fastfood yg mewah dan besar. Usaha ini hanya boleh dibuka di kota-kota besar karena konsumennya memiliki potensi daya beli atau power selling yg kuat.
Tapi seiring nya waktu bisnis tidak harus selamanya dimulai dengan modal yang besar, dengan modal yang kecil juga bisnis dapat dimulai dan dapat berkembang asalkan kita tahu strategi untuk memaksimumkan modal tersebut, berikut adalah tips Menjalankan usaha modal Kecil
Promosi
Jika jenis usaha Anda belum begitu dikenal oleh masyarakat, sebaiknya segara menyiapkan anggarkan dana untuk promosi terlebih dahulu. Fungsi promosi adalah mengenalkan bisnis kepada calon konsumen.
Selain itu, juga untuk membangun citra atau image produk Anda agar mengena di hati konsumen.
Lokasi
Lokasi menentukan masa depan bisnis Anda. Karena bisnis ini ditopang dgn modal kecil, biasanya lokasi gerai minuman dan makanan berada pada gerai retail, atau tempat-tempat strategis lainnya seperti airport, sekolah atau kampus. Lokasi yg strategis memudahkan konsumen mendatangi gerai Anda.
Subscribe to:
Comments (Atom)